Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan merupakan upaya untuk menfasilitasi individu lain dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupan. Pendidikan juga merupakan aktifitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi potensi dirinya, sehingaa terjadi proses perkembangan kemanusiaan agar mampu berkompetesi di dalam lingkup kehidupan (insan cerdas dan kompetitif). Aktifitas nyata mengajarkan pengetahuan (transfer knowledge) , tekhnologi dan keterampilan serta meningkatkan kecerdasan dan pengendalian emosinya sehingga seseorang mampu bertahan di dalam kehidupan.
'science from scientists'
Para ahli pendidikan menemui kesulitan dalam merumuskan definisi pendidikan. Kesulitan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya jenis kegiatan serta aspek kepribadian yang dibina dalam kegiatan itu, masing-masing kegiatan tersebut disebut pendidikan.
  1. Menurut Rupert C. Lodge dalam philosophiy of education menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman.
  2. Joe Park merumuskan pendidikan sebagai 'the art or process of importing or acquiring knowledge and habit through instructional as strudy'. Dalam definisi ini ditekankan kegiatan pendidikan diletakkan pada pengajaran (instruction) sedangkan segi kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.
  3. Theodore Mayor Greene mengajukan definisi yang sangat umum pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna. Dalam definisi ini aspek pendidikan luas sekali.
  4. Alfed Nort Whitehead menyusun definisi pandidikan yang menekankan segi keterampilan menggunakan pengetahuan sehingga cakupan pendidika sempit.
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya meningkatkan kemampuan diri dalam segala aspek. Definisi ini mencakup kegiatan pendidikan yang melibatakan guru ataupun yang tidak melibatkan guru (pendidikan). Mencakup pendidikan formal maupun non-formal serta informal.

Para ahli berpendapat bahwa pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Ada yang berpendapat bahwa pendidikan lebih luas dari pada pengarajaran ada juga yang menagatkan pendidikan adalah usaha pengembangan aspek rohani manusia, sedangkan pengajaran aspek jasmani dan akal saja.
 
Guru besar IKIP Bandung, pernah menjelaskan masalah ini dalam tulisannya. Menurut pendapatnya, mendidik  tidak dapat disamakan dengan pengertian mengajar. Pengajaran menurut pendapatnya adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak, mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap berpikir kritis, sistematis dan obyektif serta terampil dalam mengerjakan sesuatu. Tujuan pengajaran lebih mudah dari pada tujuan pendidikan.

K.H Dewantoro berpendapat bahwa pengajaran itu adalah sebagian dari pendidikan. Ia menyatakan bahwa pengajaran (onderwijs) itu tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu bagian dari pendidikan. Jelasnya, pengajaran tidak lain ialah pendidikan dengan cara memberikan ilmu atau pengetahuan serta kecakapan.

'pendidikan dan pengajaran'
Tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara pendapat Sikun Pribadi dan pendapat Dewantoro. Menurut mereka mendidik ialah melaksanakan berbagai usaha untuk menolong anak didik dalam menuju kedewasaannya. Salah satu di antara sekian banyak usaha yang dapat dilakukan ialah dengan mengajar. Usaha lain umpamanya memberikan contoh yang baik, memberikan hadiah, memberikan hukuman dan sebagainya.

Sekalipun pengertian pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh Sikun Pribadi dan Dewantoro tersebut hanya berlaku bagi pendidikan yang melibatkan guru (si pendidik), namun pengertian itu dapat dipakai, sekurang-kurangnya untuk menentukan pengertian pendidikan dalam arti sempit.

Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan dan dapat diketahui bahwa pengajaran hanyalah salah satu usaha yang hanya dilakukan melalui pendidikan dalam mendidik anak didiknya.

Di dalam keterkaitannya, pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan ilmiah. Oleh karena itu, peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagi wali yang membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi permasalahan lainnya. Bila usaha-usaha selain pengajaran amat kurang dilakukan disekolah, kiranya dapat diduga hasil pendidikan tidak akan sempurna. Artinya, pendidikan tidak akan berhasil dalam mengembangkan anak didik secara utuh dan maksimal.  (editing from muklis fahruddin)